ilustrasi 6 • intuisi 🎶

Angin malam membantu dia menciptakan bulir-bulir itu, dia tersedu dan menetes. "Apakah aku berada di tempat yg salah?" Tanya nya.

Wanita itu merutuki semua yg ada di dalam benak nya, bahkan seketika dia merasa marah dengan bayangan sendiri karena hanya datang di saat ada penerangan.

ilustrasi 5 • intuisi 🎶

Benar memang, dia hanyalah wanita biasa yg suka melihat semua hal di balik jendela kamar nya. Tapi apakah untuk melihat ketulusan seseorang yg ada di sekitarnya pun harus sampai memakan besi-besi itu?. Banyak yg ingin dia sampaikan, tetapi begitu sulit baginya untuk bisa memulai omongan itu. Pada akhirnya dia akan kembali diam dan tetap menjadi wanita yg hanya berani di balik jendela itu.

ilustrasi 4 • intuisi 🎶

Hujan turun tepat di jam 11 malam, disertai angin yang cukup kencang tetapi tidak sampai menghancurkan sekitaran. Entah mengapa terpaan hujan di sertai angin kencang itu menusuk hati dan pikiran ku, membuat ku teringat pada malam itu, dimana aku di kejar-kejar. Dikejar oleh pikiran ku sendiri, yang selalu memaksa ku mengingat setiap detik masa lalu ku, masa lalu seorang gadis kecil yang terbungkam dan hanya bisa duduk disudut ruangan dan melihat dunia luar melalui sudut jendela kamar nya. Iya selalu punya banyak pertanyaan pada orang-orang sekitar nya. "APAKAH AKU TERLAHIR UNTUK DI SEMBUNYIKAN? "

ilustrasi 3 • intuisi 🎶

Wanita itu memandang keluar di balik jendela. Melihat langit yang begitu mendung, bermain teka-teki dengan dirinya sendiri. Apakah mendung ini akan mendatangkan hujan? Atau hanya angin kencang? Mungkinkah keduanya datang bersamaan?

Wanita di balik jendela itu menghela nafas panjang, saat dia mendengar kicauan burung yang terburu-buru kabur seakan tau akan datang nya hujan dan berusaha mencari perlindungan. Lalu apakah dia harus lakukan itu? Ingin berlindung, tetapi dia berada di balik jendela, lalu apa yang ia takutkan?, jika dia sendiri bahkan tak berada di dunia luar.